160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

GAPKI Sumsel Dorong Perlindungan – Kesetaraan Hak Pekerja Perempuan di Industri Sawit

750 x 100 AD PLACEMENT

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Selatan terus mendorong perlindungan dan keseteraan hak pekerja perempuan di industri sawit. Ketua GAPKI Sumsel Alex Sugiarto menegaskan itu pada seminar perlindungan pekerja perempuan di perkebunan kelapa sawit di Hotel The Alts, Palembang, Rabu (30/7/2025)

Kegiatan bertajuk “Advokasi dan Perlindungan Pekerja Perempuan Perkebunan Sawit di Sumatera Selatan” dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru, serikat pekerja dan perwakilan perusahaan sawit. Selain seminar dan workshop, juga dilanjutkan peluncuran gerakan “Perempuan Setara, Sawit untuk Sumsel Maju”.

Alex Sugiarto mengatakan, perempuan memiliki peran penting dalam industri kelapa sawit. Dari 16,2 juta tenaga kerja di sektor sawit secara nasional, perempuan berkontribusi besar dalam rantai produksi, mulai dari hulu hingga hilir.

“Namun, (diakui) masih banyak tantangan yang dihadapi pekerja perempuan, mulai dari jam kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, hak cuti haid maupun melahirkan, jaminan sosial, status pengupahan, hingga relasi gender yang belum setara. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif lintas sektor untuk memperbaiki kondisi ini,” ujar Alex.

Sejak 2019, GAPKI bersama mitra baik skala lokal maupun internasional telah mempromosikan perlindungan hak-hak pekerja perempuan. Salah satunya melalui penyusunan Buku Panduan Praktis Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit, pada 2021. Panduan ini menjadi rujukan dalam membentuk kebijakan internal di perusahaan-perusahaan sawit di Indonesia.

Alex merinci, kegiatan kali ini mencakup tiga agenda utama: peluncuran Gerakan Perempuan Setara Sumsel, seminar nasional dengan narasumber dari BPDP-KS, DPD RI, Kementerian Ketenagakerjaan, perusahaan sawit, dan organisasi pekerja (JAPBUSI), serta workshop bagi stakeholder perusahaan untuk menyusun program tindak lanjut konkrit.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap tercipta kebijakan internal perusahaan yang lebih inklusif dan berpihak kepada pekerja perempuan, termasuk pembentukan komunitas gender di lingkungan kerja,” tambahnya.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif GAPKI. “Kita bersyukur memiliki lahan subur yang memungkinkan industri sawit tumbuh pesat. Namun, keberlanjutan industri ini juga ditentukan oleh perlakuan adil terhadap para pekerja, termasuk perempuan. Kesetaraan itu bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kesempatan dan perlindungan,” kata Herman Deru.

Sumatera Selatan sebagai provinsi yang cukup progresif dalam isu perlindungan perempuan, termasuk menjadi yang pertama di Indonesia meluncurkan inisiatif komprehensif untuk mencegah perkawinan anak dan memberikan perlindungan pasca perceraian.

Gubernur juga menekankan pentingnya agar kegiatan seperti ini tidak hanya berakhir pada tataran diskusi, namun menghasilkan aksi nyata yang bisa diimplementasikan di lapangan.

“Saya minta ini tidak berhenti jadi seminar atau FGD saja. Harus dilanjutkan dengan kebijakan dan langkah konkret di perusahaan masing-masing. Karena perempuan sudah terbukti mampu mengemban peran penting di berbagai sektor,” tutup mantan Bupati OKU Timur dua periode.

750 x 100 AD PLACEMENT
Baca Juga Berita Lainnya :
930 x 100 AD PLACEMENT